Upaya pelestarian lingkungan seringkali terlihat seperti berseberangan dengan aktivitas pertambangan. Faktanya, aktivitas pertambangan berdampak besar bagi lebih dari 10 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) PBB.

Adakah cara untuk menjalankan aktivitas penambangan yang sukses secara komersial sambil tetap menjaga keseimbangan bumi dan lingkungan? Dengan fakta bahwa industri pertambangan menggerakkan 45% kegiatan ekonomi dunia, sudah selayaknya jika berbagai pihak mencari cara untuk menciptakan operasional tambang yang mendukung pertumbuhan ekonomi sekaligus pelestarian lingkungan.

Di Amman, melakukan aktivitas penambangan dengan prinsip-prinsip berkelanjutan telah menjadi bagian penting dari strategi bisnis kami. Hutan hujan tropis yang dipenuhi pohon hijau subur dan satwa liar yang luar biasa di Batu Hijau selalu mengingatkan kami akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan hidup. Kami menyadari bahwa pengelolaan lingkungan yang baik dapat meningkatkan efisiensi operasional, yang memberikan keuntungan jangka pendek dan jangka panjang.

Sebagai bagian dari strategi kami, Amman mengubah limbah batu bara menjadi material yang memiliki daya guna. Sejak tahun 2000, tambang Batu Hijau telah menghasilkan 8,78 miliar pon tembaga dan 8,7 juta ons emas. Pembangkit listrik kami yang menyuplai energi untuk operasional Batu Hijau juga menghasilkan 15.600 ton per tahun limbah pembakaran batu bara berupa abu atau FABA (Fly Ash dan Bottom Ash). Fly Ash, abu partikel halus yang disaring oleh filter, dan Bottom Ash, abu yang berbobot lebih berat yang terkumpul di konveyor dan menjadi timbunan di tempat pembuangan akhir di area pembangkit listrik.

Kami berhasil melakukan inovasi untuk mengubah limbah FABA ini menjadi bahan campuran yang diperlukan untuk pengerasan jalan di area reklamasi. Kami mencampurnya dengan tanah untuk mengurangi keasamannya dan menguji polutannya. Komponen olahan FABA ini terbukti berhasil meningkatkan kualitas jalan hingga akhirnya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan memberi kami izin pemanfaatan FABA pada bulan Mei 2019.

Saat ini, 94% FABA yang diproduksi di PLTU Batu Hijau telah digunakan untuk permukaan jalan untuk dilalui kendaraan berat, sedangkan sisanya digunakan sebagai bahan baku pencampur beton. Ini telah mengurangi biaya pemeliharaan jalan, sekaligus membantu berkontribusi pada ekonomi sirkular.

Dan ini hanyalah permulaan aksi kami menuju berbagai program keberlanjutan lainnya.