Visi
Menjadi perusahaan transformatif yang menciptakan warisan terbaik.

Tambang Batu Hijau terletak di pulau Sumbawa, kepulauan Nusa Tenggara, sekitar 1.540 km ke arah timur dari Jakarta.
Pulau Sumbawa dikelilingi oleh keindahan alam, seperti pantai pasir putih dan hutan tropis, dan penuh dengan kekayaan sumber daya mineral yang menyumbangkan hingga 95% pendapatan bruto Kabupaten Sumbawa Barat.
Kisah Kami
Membuka potensi baru

Tambang Batu Hijau mulai beroperasi pada tahun 2000. Pada awalnya, mengubah operasional Batu Hijau pasca akuisisi di tahun 2016 adalah tugas yang begitu berat dan dianggap mustahil. Namun kami bertekad untuk mendobrak pesimisme itu. Di Amman, kami melihat peluang di tengah tantangan. Hal itu terbukti dengan begitu banyaknya potensi yang membentang luas dan dapat kami manfaatkan. Pada tahun 2020, Amman berhasil mencapai tingkat produksi tertinggi dan terus menunjukkan performa yang melampaui ekspektasi.
Kami melakukan pembenahan di seluruh aspek operasional untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Caranya adalah dengan memanfaatkan perkembangan teknologi dan inovasi, serta memberikan perhatian khusus pada sumber daya manusia. Kunci utama untuk memaksimalkan potensi komersial tambang adalah dengan menghargai seluruh karyawan kami yang penuh dengan dedikasi dan berkualitas. Oleh karena itu, kami membentuk tim yang kokoh berisi para pemikir yang giat, cerdas, dan inovatif. Hal inilah yang merupakan salah satu pencapaian terbaik yang telah dilakukan oleh Amman sejak mengakuisisi tambang Batu Hijau.
Kegigihan dan pemikiran inovatif telah membawa perusahaan ini ke titik kesuksesan seperti yang kami rasakan saat ini. Pada tahun 2020, recovery rate tembaga yang dicapai Amman 10 persen lebih tinggi dibanding pencapaian operasional sebelumnya, dan tentunya akan terus meningkat di tahun-tahun mendatang. Sejak dibuka pada tahun 2000, Batu Hijau telah memproduksi sekitar 8,78 miliar pon tembaga dan 8,7 juta ons emas. Saat ini operasional perusahaan kami menyumbang hingga 95% pendapatan bruto Kabupaten Sumbawa Barat.
Perjalanan Kami
Tonggak bersejarah
Penandatanganan Kontrak Karya (KK) dengan Pemerintah Indonesia.
Tambang Batu Hijau dan potensi blok Elang ditemukan dan digali.
MAR
Batu Hijau mengawali produksi dan pengiriman pertamanya.
JAN
Memulai berbagai inisiatif untuk mengoptimalkan operasional, organisasi, dan biaya.
NOV
100% kepemilikan saham perusahaan dalam negeri, pasca akuisisi PT Newmont Nusa Tenggara oleh PT Medco Energi Internasional Tbk dan PT AP Investment.
JUN
Mendapatkan kucuran dana kredit senilai $600 juta untuk mendanai pengembangan Fase 6.
FEB
Perubahan Kontrak Karya menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus Operasi Produksi (IUPK-OP).
AGU
Amman Mineral menjadi salah satu pemegang saham utama di MacMahon Holdings Limited, kontraktor tambang Australia terkemuka yang terdaftar di Australian Securities Exchange (ASX).
DES
Menyelesaikan Front End Engineering Design (”FEED”) untuk proyek peleburan. Mengakuisisi 145 ha lahan lokasi proyek di Benete.
SEP
Amman raih Trofi Aditama – penghargaan tertinggi – kategori Pengelolaan Lingkungan dan Trofi Utama katgeori Konservasi Mineral dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
APR
Amman berhasil memecahkan rekor sejarah produktivitas dalam segala aspek dan memulai produksi pertama bijih mineral segar dari Fase 7, tiga bulan lebih awal dari target.
Pemimpin Kami
Dewan Komisaris

Presiden Komisaris
Agus Projosasmito
Presiden Komisaris
Agus Projosasmito
Agus adalah seorang bankir investasi kawakan Indonesia yang memiliki lebih dari 30 tahun pengalaman di industri keuangan. Ia mengawali karier sebagai Head of Capital Markets di Danareksa (Persero) pada 1982. Kariernya yang cemerlang di industri perbankan telah membawanya menduduki berbagai posisi penting seperti Vice President Director di DBS Securities Indonesia (1992 – 1995), Managing Director di Danareksa (1995-2001), dan President Director di PT Nusantara Mahabakti (2007 – sekarang). Sebelum bergabung bersama AMMAN, Agus adalah CEO pendiri PT Ithaca Resources. Ia meraih gelar di bidang Ekonomi dari Universitas Kristen Satya Wacana sebelum menyelesaikan diplomanya di bidang Ekonomi Pembangunan dari Australian National University.

Komisaris
Markus Permadi
Komisaris
Markus Permadi
Markus merupakan veteran di industri perbankan dengan perjalanan karir selama hampir 40 tahun. Ia memulai kariernya pada tahun 1971 di Citibank di mana ia bekerja selama lebih dari 10 tahun hingga menjabat posisi Wakil Presiden. Markus kemudian menduduki berbagai posisi direktur di sejumlah bank besar, termasuk Direktur Eksekutif Bank Central Asia dan Presiden Direktur Bank Lippo (CIMB Niaga). Pengalamannya yang luas turut membawanya menjadi komisaris di banyak perusahaan, termasuk PT Lippo Securities, PT Indosat (Persero), PT Jamsostek (Persero), dan Bank Mandiri (Persero).
Markus juga menjabat berbagai posisi di sektor pelayan publik di Kementerian BUMN, termasuk di antaranya sebagai Asisten Menteri untuk Pelayanan Publik dan Pengembangan Sumber Daya Manusia pada tahun 1998 dan Keuangan dan Jasa lainnya dari tahun 1998 hingga 2000. Markus merupakan Presiden Komisaris PT Star Pacific Tbk dari tahun 2009 hingga 2013 dan Komisaris PT Bank Nationalnobu dari tahun 2012 hingga 2017.
Komisaris
Teguh Boentoro
Komisaris
Teguh Pamuji
Pemimpin Kami
Dewan Direksi

Presiden Direktur
Alexander Ramlie
Presiden Direktur
Alexander Ramlie
Alexander Ramlie saat ini menjabat sebagai Presiden Direktur dan Chief Executive Officer (CEO) PT Amman Mineral Internasional. Ia bergabung bersama Amman pada tahun 2015 sebagai anggota tim pendiri perusahaan dan memiliki peran sentral dalam akuisisi PT Newmont Nusa Tenggara. Saat ini, Alex juga menjabat posisi Direktur Non-Eksekutif Macmahon Holdings Ltd, kontraktor pertambangan yang terdaftar di ASX. Dari tahun 2011 hingga 2015, ia menjabat posisi Presiden Direktur dan CEO PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk yang terdaftar di BEI. Alex juga memimpin proses akuisisi saham mayoritas di Bumi PLC oleh Borneo di tahun 2011. Pada periode tahun 2012 dan 2015, Alex menjabat sebagai Direktur Bumi PLC yang terdaftar di LSE, Wakil Presiden Komisaris/ Wakil Ketua Dewan PT Berau Coal Energy Tbk yang terdaftar di BEI, serta anak perusahaannya, PT Berau Coal. Pada saat yang sama, ia juga menjabat sebagai komisaris di PT Bumi Resources Tbk, PT Kaltim Prima Coal, dan PT Arutmin Indonesia. Alex memulai kariernya sebagai bankir investasi di Lazard Frères & Co dan memiliki gelar sarjana dan magister di bidang ekonomi dari Boston University.

Direktur
Arief Sidarto
Direktur
Arief Sidarto
Arief Sidarto memiliki pengalaman yang luas di bidang jasa keuangan dan sektor korporasi. Ia memulai kariernya di Goldman Sachs New York tahun 1991 dan kemudian memimpin bisnis investasi perbankan Goldman Sachs di di Asia Tenggara. Ia juga ditunjuk sebagai anggota Komite Komitmen, yang memeriksa semua transaksi investasi perbankan di Asia, terkecuali Jepang. Sebelum bergabung dengan Amman, Arief menduduki posisi Managing Director dan Anggota Dewan Rajawali Corpora, sebuah grup bisnis Indonesia yang memiliki investasi di berbagai sektor, seperti perkebunan kelapa sawit, emas dan pertambangan, hotel dan properti mewah, transportasi, infrastruktur, serta TV dan media. Saat itu, Arief memegang peran penting dalam Komite Keuangan dan Investasi, Komite Etik, Komite Audit & Manajemen Risiko, serta Dewan Manajemen. Arief lulus dengan predikat summa cum laude dengan dua gelar sarjana di bidang keuangan dan teknik dari University of Pennsylvania, sebelum melanjutkan ke program MBA di Harvard Business School.

Direktur
David Gibbs
Direktur
David Gibbs
David Gibbs adalah seorang insinyur pertambangan yang memiliki 40 tahun pengalaman berskala internasional di bidang pertambangan berbagai komoditas, di antaranya tembaga-emas, berlian, uranium, batu bara (termal dan kokas), talk dan nikel laterit di berbagai perusahaan besar. Ia terlibat dalam penambangan bawah tanah dan tambang terbuka, terutama di Afrika Selatan, Namibia, Papua Nugini, Australia, Thailand, dan Indonesia. David memegang posisi dalam manajemen studi kelayakan, perencanaan tambang, operasi, program peningkatan produktivitas/pengurangan biaya, penelitian due diligence, perencanaan strategis dan evaluasi/pengembangan proyek. Ia meraih gelar BSc Hons di bidang teknik pertambangan, Sertifikat Manajer Tambang Kelas Satu (Australia Barat) dan Sertifikat Manajer Tambang (Afrika Selatan), dan dia adalah salah satu anggota dari The Royal School of Mines (ARSM) dan Chartered Engineer (C Eng).

Direktur
Dr. Naveen Chandra Lal
Direktur
Dr. Naveen Chandra Lal
Dr. Naveen Chandra Lal memiliki pengalaman eksekutif berskala global lebih dari 26 tahun dalam operasi pertambangan, perdagangan komersial dan komoditas, akuisisi, merger dan pengembangan strategis. Ia memiliki pengalaman mendalam dalam mengelola portofolio berbagai industri. Sebelum bergabung dengan Amman pada tahun 2016, Dr. Naveen merupakan CEO RAK Minerals and Metals Investments FZC, Uni Emirat Arab dari tahun 2008 hingga 2012, sebelum menjadi Presiden Direktur Trimex International Indonesia dari tahun 2012 hingga 2016. Ia meraih gelar magister dalam bidang kimia dan gelar doktor dari Jadavpur University, India. Dr. Naveen juga meraih gelar dari Advanced Management Program Harvard Business School.

Direktur
Irwin Wan
Direktur
Irwin Wan
Irwin memiliki pengalaman berskala global di bidang pertambangan, pengerjaan tanah, dan sektor teknik, bertanggung jawab dalam hal teknis, operasional, bisnis, hingga manajemen selama dua dekade. Irwin bergabung bersama Amman pada tahun 2016 dan berperan penting dalam proses transformasi operasional dan budaya saat transisi kepemilikan perusahaan. Sebelum bergabung bersama Amman, Irwin menduduki berbagai posisi senior dalam manajemen Leighton (Thiess) Contractors. Ia merupakan penasihat teknik untuk HKND Group di proyek Nicaragua Grand Canal – yang pada saat itu merupakan proyek pekerjaan tanah dan infrastruktur terbesar di dunia. Sebelumnya, Irwin merupakan Direktur Proyek dan Kepala Pertambangan untuk Hunnu Coal Limited yang terdaftar di ASX dan Banpu perusahaan energi yang terdaftar di SET, yang memiliki dan mengoperasikan tambang batubara kokas di Mongolia. Irwin merupakan anggota dari Australian Institute of Mining and Metallurgy dan memiliki kualifikasi sebagai Competent Person untuk pelaporan JORC Code. Irwin memiliki dua gelar akademik di bidang teknik dengan predikat terbaik serta tiga gelar di bidang perdagangan (keuangan perusahaan, investasi keuangan, dan akuntansi) dari University of Western Australia.