Sumbawa Barat, 25 September 2025 – Pertanian menjadi salah satu denyut nadi kehidupan di Kecamatan Maluk, Benete, dan Sekongkang, Kabupaten Sumbawa Barat. Namun dalam beberapa dekade terakhir, ketergantungan pada pupuk serta pestisida kimia sintetis menurunkan kesuburan tanah dan produktivitas lahan.
Menanggapi kondisi tersebut, PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN) meluncurkan ‘Program Pengembangan Pertanian Organik sebagai Penguatan Struktur Nafkah Rumah Tangga Masyarakat Lokal’. Inisiatif ini dirancang untuk menjawab problem mendasar pertanian konvensional sekaligus memperkenalkan pendekatan budidaya yang lebih sehat, ramah lingkungan, dan berkelanjutan bagi petani di sekitar wilayah operasi.
Pelatihan sebagai Titik Awal Perubahan
Sebanyak 35 petani dari Desa Maluk dan Desa Benete–dengan 30% di antaranya adalah perempuan–mengikuti ‘Pelatihan Ekologi Tanah dan Pengelolaan Pertanian Sehat, Ramah Lingkungan Berkelanjutan’ yang digelar AMMAN bersama Aliksa Organik SRI.
Pelatihan ini mendorong perubahan pola pikir dari ketergantungan pada pupuk kimia menuju praktik yang mengutamakan ekologi tanah. Peserta diperkenalkan pada peran mikroba dan ekosistem sebagai fondasi pertanian organik yang sehat, mencakup materi tentang ekologi tanah, dampak pestisida, hingga teknik budidaya organik untuk menekan biaya produksi dan mendorong kemandirian ekonomi.
“Dulu, kami berpikir harus selalu beli pupuk kimia. Sekarang, kami belajar cara membuat pupuk sendiri dari bahan-bahan di sekitar,” ujar Syamsudin Majid, salah satu petani peserta pelatihan dari Desa Maluk. “Pelatihan ini bukan hanya soal cara bertani, tapi juga soal memupuk harapan bahwa kami bisa lebih mandiri,” tambahnya.
Dampak yang Diharapkan: Sehat, Berdaya, dan Berkelanjutan
Program ini tidak hanya berfokus pada peningkatan pengetahuan, tetapi juga pada hasil nyata. Dalam jangka pendek, AMMAN berharap program ini dapat lebih ramah lingkungan, meningkatkan pendapatan dan kesehatan petani melalui hasil panen yang lebih baik dan praktik budidaya yang lebih aman.
“Program Pertanian Organik diharapkan dapat memberikan berbagai manfaat positif kepada masyarakat, tidak hanya dalam hal peningkatan perekonomian, tetapi juga peningkatan kesehatan masyarakat dan makanan yang dihasilkan, serta memberikan informasi terkini praktik pertanian yang ramah lingkungan” ungkap Priyo Pramono, Vice President Social Impact AMMAN.
Inisiatif ini mendapat apresiasi tinggi dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah. “Kami melihat AMMAN telah melakukan upaya nyata, dan pelatihan ekologi tanah ini sangat fundamental,” ujar Jamilatun, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sumbawa Barat. “Ini adalah ilmu yang sangat mahal dan penting. Kami berharap para petani dapat mengikuti pelatihan ini dengan sungguh-sungguh, karena kami percaya bahwa dengan mengimplementasikan ilmu ini, produksi pertanian mereka akan meningkat dan mendorong ketahanan pangan di daerah kita.” ujarnya.