Cadangan Tembaga dan Emas AMMAN di Cebakan Elang Melonjak

Artikel
Cadangan Tembaga dan Emas AMMAN di Cebakan Elang Melonjak
Sumbawa, 25 Maret 2025 - Menemukan cadangan baru mineral emas dan tembaga di Indonesia memiliki peran krusial dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan industri pertambangan. Sebagai salah satu negara dengan sumber dayamelimpah, eksplorasi dan penemuan cadangan baru tidak hanya memastikanketahanan pasokan bagi industri hilir, tetapi juga mendorong investasi.
 
PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN) terus melakukan eksplorasi untukmengembangkan cadangan mineral tembaga dan emas di Indonesia, termasuk di Pulau Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Salah satu eksplorasi besar di pulau iniadalah Proyek Elang, yang tercatat sebagai salah satu deposit tembaga dan emasporfiri terbesar di dunia yang belum dikembangkan. Berlokasi sekitar 60 km di timurtambang Batu Hijau—tambang tembaga dan emas terbesar kedua di Indonesia—Proyek Elang menjadi bagian dari strategi jangka panjang AMMAN dalam memperluasoperasi dan meningkatkan kontribusi terhadap industri pertambangan nasional.
 
Lonjakan Cadangan Bijih
 
Sejak 2020, tim eksplorasi AMMAN menemukan deposit tembaga dan emas porfirikedua di Elang, yang dikenal sebagai Elang Selatan. Deposit ini berdekatan denganporfiri Elang utama, tetapi lebih dalam dan memiliki kadar yang sedikit lebih tinggi. Pengeboran inti yang dilakukan sejak tahun 2020, ditambah dengan kenaikan hargalogam dan studi rekayasa, menunjukkan bahwa tambang terbuka Elang yang didesainpada tahun 2019 untuk studi kelayakan tahun 2020 akan jauh lebih besar.
 
Baru-baru ini, AMMAN merilis laporan JORC (Joint Ore Reserves Committee) terbaruper 31 Desember 2024, yang menunjukkan lonjakan cadangan dan sumber dayamineral Elang. JORC (Joint Ore Reserves Committee) adalah standar internasionalyang memastikan laporan tentang sumber daya dan cadangan mineral dibuat denganakurat dan dapat dipercaya. 
 
Berdasarkan laporan tersebut, cadangan bijih Elang mengalami peningkatan signifikan. Dibandingkan dengan laporan tahun 2023, cadangan bijih meningkat sebesar 79%, dari 1,4 miliar metrik ton menjadi 2,5 miliar metrik ton. Peningkatan ini juga mencakupkenaikan 71% dalam kandungan tembaga, dari 10,4 miliar pon menjadi 17,8 miliar pon, dan kenaikan 76% dalam kandungan emas, dari 15 juta ons menjadi 26,4 juta ons.
 
Saat ini, studi kelayakan definitif untuk Elang sedang berlangsung dan diperkirakanakan selesai pada paruh pertama tahun 2025. Lembaga Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) mengklasifikasikan deposit Elang sebagai deposit Porfiri Cu-Au Super Raksasa, yang ditemukan pada tahun 1991. Klasifikasi ini menunjukkan potensi besaryang dimiliki oleh Cebakan Elang sebagai salah satu sumber daya tembaga dan emasterbesar yang belum dikembangkan di dunia.
 
Optimisme Masa Depan
 
Vice President Corporate Communications PT Amman Mineral Internasional Tbk(AMMAN), Kartika Octaviana menyampaikan bahwa  peningkatan signifikan dalamcadangan bijih Elang memberikan peluang besar bagi berbagai pihak. “Peningkatancadangan berpotensi mendorong produksi dan memperpanjang umur tambang secarasignifikan. Hal ini tidak hanya berdampak positif bagi bisnis, namun juga memperkuatkontribusi terhadap industri pertambangan dan perekonomian daerah serta nasional,” ujar Kartika.
 
Berdasarkan rencana saat ini, AMMAN terus melakukan penambangan Fase 8 di tambang Batu Hijau hingga tahun 2030, dengan kemungkinan pemanfaatan stockpilehingga tahun 2033. Kegiatan penambangan di tambang Elang direncanakanberlangsung setelah usia tambang Batu Hijau selesai hingga tahun 2046. Fasilitaspengolahan bijih, smelter tembaga, dan pemurnian logam mulia rencananya akanmemanfaatkan fasilitas yang sudah ada di Batu Hijau.
Berita Lainnya