Manfaatkan Maggot untuk Kelola Sampah, AMMAN Dukung Ekonomi Hijau di Desa Sekitar Lingkar Tambang

Artikel
Manfaatkan Maggot untuk Kelola Sampah, AMMAN Dukung Ekonomi Hijau di Desa Sekitar Lingkar Tambang
Sumbawa Barat, 5 Juni 2024 - Permasalahan sampah, khususnya sampah sisa makanan, menjadi isu krusial di Indonesia. Data KLHK tahun 2023 menunjukkan bahwa sampah sisa makanan menyumbang 41,4% dari total sampah nasional. Menanggapi hal ini, AMMAN, salah satu perusahaan tambang tembaga dan emas terbesar di Indonesia, menginisiasi program pengolahan sampah berbasis budidaya Maggot BSF (Black Soldier Fly) di desa-desa lingkar tambang, sekaligus menjadi wujud komitmen perusahaan dalam menjaga dan mengelola lingkungan hidup dengan semangat ekonomi hijau. 

Melalui program ini, AMMAN berkolaborasi dengan masyarakat desa untuk mengubah sampah sisa makanan menjadi sumber daya yang bermanfaat. Program ini memanfaatkan limbah sampah sebagai pakan larva Maggot BSF yang tidak hanya meminimalisir biaya untuk mengelola sampah, namun juga menghasilkan produk-produk bernilai ekonomis seperti Fresh Maggot, Dried Maggot, dan pupuk organik.

Beberapa pekan lalu, AMMAN juga mengajak para pengelola peternakan maggot untuk mengikuti studi banding dengan peternak maggot dan unggas di Lombok, sekaligus meluncurkan program pengelolaan sampah berbasis budidaya Maggot BSF. 

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sumbawa Barat, Mars Anugerainsyah menyampaikan apresiasinya terhadap program ini. 

“Program ini merupakan aksi nyata sebagai komitmen dalam menjaga dan mengelola lingkungan untuk menggerakan ekonomi hijau. Kami berharap program ini dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar dan dapat direplikasi di wilayah lain, baik untuk program budidaya maggot maupun pengelolaan sampah di sekolah seperti yang sudah berjalan selama ini,” ujarnya.

Sebagai tahap awal, program ini difokuskan di 3 kecamatan lingkar tambang yaitu Kecamatan Sekongkang (Desa Sekongkang Atas), Kecamatan Maluk (Desa Pasir Putih), dan Kecamatan Jereweh. AMMAN memberikan pendampingan menyeluruh, mulai dari pelatihan budidaya maggot, pembangunan farm lengkap dengan peralatan, teknik pemilihan dan pengumpulan sampah, hingga pemasaran produk.

Program ini juga menawarkan solusi inovatif untuk pengelolaan sampah dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Skema “bank sampah” memungkinkan masyarakat menukarkan sampah makanan rumah tangga mereka dengan paket sembako, meningkatkan nilai ekonomi sampah dan mendorong partisipasi dalam menjaga lingkungan. Konsep ini tidak hanya menjangkau masyarakat, namun juga industri pariwisata seperti hotel dan restoran, membuka peluang kolaborasi yang lebih luas. 

Priyo Pramono, Vice President Social Impact AMMAN
juga menyampaikan, “Nantinya, BSF Sekongkang Atas mampu memproduksi hingga 8 ton maggot per bulan. Kami berharap program ini dapat mengatasi permasalahan sampah organik di lingkungan sekitar, memenuhi permintaan pasar pakan ternak di NTB, dan menjadi usaha andalan masyarakat desa.” ujar Priyo.

“Program Budidaya Maggot BSF ini merupakan bukti komitmen AMMAN dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan mewujudkan ekonomi hijau di desa-desa lingkar tambang. Kami berharap program ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan menjadi contoh bagi pihak lain untuk turut berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan.” tutupnya.
Berita Lainnya
  • Bangkitkan Budaya Tenun di Desa Mantar, AMMAN Raih Penghargaan Subroto 2024
    Bangkitkan Budaya Tenun di Desa Mantar, AMMAN Raih Penghargaan Subroto 2024 Telusuri
  • AMMAN Fasilitasi Lisensi Kepelatihan Bagi Pelatih Sepak Bola di Sumbawa Barat
    AMMAN Fasilitasi Lisensi Kepelatihan Bagi Pelatih Sepak Bola di Sumbawa Barat Telusuri
  • AMMAN Raih Empat Penghargaan Good Mining Practice Award 2024
    AMMAN Raih Empat Penghargaan Good Mining Practice Award 2024 Telusuri