Mengatasi Kelelahan di Tambang Terbuka

Artikel
Mengatasi Kelelahan di Tambang Terbuka

Tambang Batu Hijau di Indonesia termasuk salah satu tambang tembaga paling produktif di dunia, yang memproduksi 1% dari total pasokan dunia (Wood Mackenzie).

Setiap karyawan di Batu Hijau memainkan peran penting dalam mempertahankan tingkat produksi yang optimal. Dari tingkat manajemen tertinggi hingga peran teknis di operasional tambang, karyawan dipilih bukan hanya karena keahlian dan pengalaman, tetapi juga karena dedikasi dan semangat mereka. Sinergi ini telah menciptakan lingkungan kerja yang menantang namun memuaskan, di mana setiap orang memiliki rasa pencapaian yang sama dalam memberikan kinerja yang efektif dan konsisten.

Namun komitmen ini dapat menimbulkan faktor risiko potensial: kelelahan.

Studi menunjukkan bahwa kelelahan berkontribusi secara signifikan terhadap kecelakaan di tambang terbuka. Penilaian yang dilakukan oleh National Institute for Occupational Safety and Health menunjukkan bahwa sekitar 65% kecelakaan truk angkut di tambang terbuka dapat dikaitkan dengan kelelahan. Selain itu, sebuah studi baru-baru ini yang dilakukan oleh Sustainable Minerals Institute di University of Queensland menyoroti bahwa kelelahan berperan dalam sekitar 2,5% dari semua kecelakaan yang dilaporkan di sektor pertambangan lokal.

AMMAN, operator tambang Batu Hijau, mengatasi masalah manajemen kelelahan melalui pendekatan inovatif yang memadukan tanggung jawab pribadi dengan teknologi canggih.

Pekerja di garis depan memainkan peran penting dalam mengidentifikasi dan melaporkan indikasi kelelahan di antara rekan kerja mereka. Dalam hal ini, anggota tim yang kelelahan didorong untuk beristirahat tanpa menghadapi konsekuensi negatif, sementara rekan kerja yang waspada akan mendapatkan penghargaan atas dedikasinya untuk memastikan kesejahteraan sesama anggota tim.

Di tingkat supervisor dan manajemen, penjadwalan dan penugasan terus dipantau dan disesuaikan untuk memastikan bahwa perubahan di lingkungan tempat kerja tidak memberikan tekanan yang tidak semestinya pada tim atau sif tertentu.

Teknologi canggih memberikan acuan yang kuat untuk pendekatan kolaboratif tim dalam mengidentifikasi kelelahan. Pelacakan GPS yang presisi melalui smart badge yang dikenakan oleh personel kunci membantu mendeteksi kejadian berulang dari manuver kendaraan yang tidak menentu, seperti pengereman mendadak dan berbelok tajam. Pola-pola ini sering kali menandakan hilangnya konsentrasi pada pengemudi alat transportasi.

Model rantai tanggung jawab horisontal untuk manajemen kelelahan mencerminkan komitmen AMMAN guna melibatkan seluruh karyawan dalam pemantauan dan pengambilan keputusan untuk operasi tambang dan fasilitas pendukung. Dalam semua aspek produksi, AMMAN sebagai perusahaan tambang terkemuka di Indonesia akan selalu memprioritaskan pemberdayaan karyawan.

Berita Lainnya
  • AMMAN UMUMKAN RENCANA PROGRAM PEMBELIAN KEMBALI SAHAM
    AMMAN UMUMKAN RENCANA PROGRAM PEMBELIAN KEMBALI SAHAM Telusuri
  • Membangun Masa Depan Tambang: Kisah Inovasi Teknologi AMMAN
    Membangun Masa Depan Tambang: Kisah Inovasi Teknologi AMMAN Telusuri
  • Teknologi Double Flash Smelting AMMAN: Mengoptimalkan Proses Pemurnian dengan Efisiensi Tinggi
    Teknologi Double Flash Smelting AMMAN: Mengoptimalkan Proses Pemurnian dengan Efisiensi Tinggi Telusuri