Teknologi Double Flash Smelting AMMAN: Mengoptimalkan Proses Pemurnian dengan Efisiensi Tinggi

Artikel
Teknologi Double Flash Smelting AMMAN: Mengoptimalkan Proses Pemurnian dengan Efisiensi Tinggi
Setiap hari, layar-layar di control room fasilitas smelter tembaga AMMAN terus menyala. Di balik panel-panel digital itu, tim smelter bekerja memastikan satu hal: pergerakan suhu dan tekanan di tungku flash smelting berjalan sesuai target.

Suhu ini krusial dalam menjalankan teknologi inti smelter tembaga milik AMMAN: double flash smelting. Teknologi ini memungkinkan proses pemurnian berjalan lebih efisien, dengan memanfaatkan panas dari reaksi oksidasi—sehingga kebutuhan energi eksternal dapat ditekan secara signifikan.

Teknologi double flash smelting bekerja dalam dua tahap: flash smelting dan flash converting. Di tahap pertama, konsentrat tembaga dipanaskan dengan oksigen dan gas alam hingga 1.270°C, menghasilkan matte tembaga. Tahap kedua, flash converting, melebur matte tersebut pada suhu 1.240°C untuk menghasilkan tembaga blister. 

"Teknologi yang kami terapkan di smelter ini tidak hanya menghasilkan tembaga dengan kualitas terbaik, tetapi juga menekan biaya dan mengurangi emisi sulfur dioksida dan karbon dioksida. Ini adalah bukti bahwa inovasi bisa berjalan seiring dengan keberlanjutan," ujar Kartika Octaviana, Vice President Corporate Communications AMMAN.

Di AMMAN, teknologi bukan hanya soal efisiensi—tetapi juga tentang memberdayakan manusia. "Kami mengintegrasikan berbagai teknologi yang tepat agar tim dapat bekerja lebih cerdas dan mencapai potensi maksimal. Teknologi ini dapat menggantikan pekerjaan manual dan menyederhanakan proses sehingga seluruh karyawan kami dapat lebih optimal dalam berkreasi mencari solusi terbaik untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Hal ini sejalan dengan nilai inti dan visi misi kami," tambahnya.

Smelter tembaga dan pemurnian emas AMMAN di Sumbawa Barat ini kini berada pada tahap akhir komisioning. Dengan kapasitas 900 ribu ton konsentrat per tahun, fasilitas ini akan menghasilkan 222 ribu ton katoda tembaga murni, 830 ribu ton asam sulfat, serta logam ikutan seperti emas, perak, dan selenium.
Berita Lainnya